Selasa, 23 Desember 2014

Mekanisme Menguap

Nama               : Husnul Mahfaza
NIM                : G1D014046
Kelompok       : 3
Bagaimana kita bisa menguap?

      Menguap adalah tindakan refleks yang terjadi pada semua orang, biasanya dilakukan untuk menghirup udara dalam jumlah banyak dan diikuti dengan pernapasan. Menguap adalah keadaan dimana mulut menganga disertai menghirup nafas yang lama diikuti dengan mengeluarkan napas yang singkat. Menguap sangat penting untuk membuka saluran Eustachius (yg berawal dari telinga menuju tenggorokan) dan untuk menyesuaikan tekanan udara telinga bagian tengah. 
       Menguap disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya anemia atau kurang darah, dimana pada seseorang yang menderita anemia akan kekurangan zat besi, sehingga sel darah merah yang diproduksi berkurang dan pasokan oksigen ke dalam jaringan pun berkurang. Kemudian hipotiroid atau menurunnya produksi hormon tiroid sehingga metabolisme beejalan lambat. Selain itu dehidrasi dan depresi pun merupakan penyebab timbulnya rasa kantuk, karena pada orang yang mengalami depresi biasanya nafsu makannya berkurang, sehingga hanya sedikit saja energi yang dihasilkan tubuh.
     Rangsangan menguap pada manusia diawali dengan adanya sinyal yang berasal dari bagian otak yang disebut PVN (Paraventricular Nucleus) yang terdapat pada bagian hipotalamus. Sinyal tersebut akan merangsang sel-sel otak yang lain sehyang kemudian akan menghasilkan kontraksi otot. Terjadinya pelepasan Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) oleh PVN juga menyebabkan seseorang menguap. ACTH tersebut biasanya meningkat kadarnya secara drastis selama seseorang tidur dan saat sebelum tidur. Kontrol pernapasan secara kimiawi dipengaruhi ole PH darah, kadar O2 dan CO2 darah. Penurunan kadar O2 dalam darah akan dideteksi oleh kemoreseptor pada korpus karotis dan aortic. Impuls sensori yang dikeluarkan oleh reseptor ini menjalar di sepanjang nervus vagus dan glosofaring sampai ke medulla, yang merespon dengan peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan. Respon ini membawa lebih banyak udara ke paru-paru sehingga akan lebih banyak O2 yang berdifusi.



     Tahapan yang terjadi ketika seseorang menguap yaitu dimulai dengan gerakan mulut terbuka, kontraksi otot rahang sehingga rahang bergerak ke bawah kemudian menghirup udara dan memaksimalkan udara yang dapat dihirup ke dalam paru-paru. Otot-otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma terdorong ke bawah paru-paru. Terakhir, beberapa udara dihembuskan kembali.

Sumber:
Juan, Stephen. 2006. Tubuh Ajaib. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Yasmin & Effendi. 2004. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar