Nama :
Husnul Mahfaza
NIM :
G1D014046
Kelompok : 3
Bagaimana bisa terjadi sendawa?
Banyak
orang yang berpendapat kalau sendawa adalah tanda bahwa seseorang merasa
kenyang atau ketika perut sudah terisi penuh makanan. Padahal, hal tersebut
tidak sepenuhya benar karena sendawa disebabkan karena adanya uapan lembab dari
lambung dikarenakan lambung tidak dapat mencerna makanan yang masuk.
Penyebabnya adalah makanan yang berlemak dan pedas serta sulit dicerna. Sendawa
juga dapat disebabkan karena banyaknya udara yang terperangkap di dalam perut.
Sendawa adalah keluarnya gas dari saluran cerna (esofagus dan lambung) yang disertai dengan adanya suara dan kadang-kadang menimbulkan bau kurang sedap. Timbulnya suara disebabkan oleh getaran udara?gas pada katup esofagus saat keluarnya gas. Sendawa bagi sebagian orang mungkin merupakan hal yang umum, namun sendawa ini justru mungkin membuat malu ketika sedang dengan orang lain, namun perlu diingat bahwa sendawa ini merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di lambung yang menimbulkan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
Mekanisme
sendawa berhubungan erat dengan koordinasi beberapa aktivitas. Laring harus
selalu tertutup supaya makanan tidak
masuk kedalam trakea. Saat menelan laring terangkat secara otomatis dan sejalan
dengan itu katup katup esofagus atas terbuka sehingga mempermudah gas keluar
dari esofagus ke trakea. Katup esofagus bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik
dari lambung ke esofagus. Saat itu terjadi otot-otot diafragma berkontraksi
sehingga diafragma melengkung, sehingga terjadi peningkatan di rongga perut dan
penurunan tekanan di rongga dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung
(rongga perut) ke esofagus (rongga dada).
Sewaktu menelan sfringter faringoesofagus menjaga pintu
masuk ke esophagus, selalu tertutup untuk mencegah masuknya udara dalam jumlah
banyak ke dalam esophagus dan lambung sewaktu bernafas. Terdapat perbedaan
tekanan antara atmosfer dan esofagus, sehingga apabila pintu masuk esofagus
tidak tertutup, udara akan masuk ke esofagus serta trakeasetiap kali kita
bernapas. Kecuali ketika kita menelan, sfingter faringoesofagus menjaga pintu
masuk esofagus tetap tertutup untuk mencegah masuknya sejumlah besar udara ke
esofagus dan lambung saat bernapas. Bahkan udara hanya diarahkan ke saluran
pernapasan, sehingga apabila tidak ada sfingter faringoesofagus maka saluran
pencernaan akan menerima banyak gas, yang dapat menyebabkan sendawa secara
berlebihan.
Sendawa
juga merupakan salah satu gejala adanya penyakit lambung seperti maag dan
kekurangan enzim (malabsorbsi). sindrom malabsorbsi terjadi
karena apt adanya penyerapan makanan yang terganggu akibat kurangnya enzim
pencernaan. Tanpa enzim yang cukup, makanan tidak dicerna secara sempaburna
oleh tubuh sehingga mengganggu metabolisme. Penyebab dari sindrom malansorbsi
ini bermacam-macam mulai dari faktor genetia, gangguan organ pencernaan,
produksi enzim tubuh makin menurun.
Sumber:
Mayo Clinic. 2011. Bloating, bleching and
intestinal gas:how to avoid them.
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar