Photovoice discussion dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 26 September 2014. Awalnya kami akan melaksanakan Photovoice discussion di ruang kuliah biasa tetapi secara tak terduga ruang kuliah digenangi air yang cukup banyak karena sepertinya ada beberapa pipa yang bocor, akhirnya kami pindah ke lapangan di depan kampus. Sebelum dimulai pak Ryan menjelaskan apa yang harus dilakukan. Kami diminta membagi kelompok yang dalam satu kelompok terdiri atas 5 orang. Saya sekelompok dengan Diana, Emil, Tria dan Henna. Kemudian kami diminta untuk menceritakan isi dari photovoice kami alias sharing. Kami menentukan urutan dengan hom-pim-pah, Emil pertama, dilanjutkan dengna Tria, Henna, Diana, dan terakhir saya. Sebelumnya bagi yang belum tau, photovoice itu sebuah foto yang dibawahnya terdapat narasi Tema photovoice yang kami buat yaitu Usaha Orangtua dalam Membiayai Pendidikan dan Orang sukses. Sejak awal Emil bercerita saya dan yang lain sudah bercucuran air mata, sehingga ketika tiba giliran saya, saya bercerita sambil sesenggukan.
Perasaan saya saat itu sedikit sedih karena saya sangat merindukan kedua orangtua saya, begitu juga teman-teman yang lain. Tapi saya senang, karena bisa memiliki teman berbagi sehingga kita merasa lebih dekat karena telah mengetahui latar belakang masing-masing. Kami juga lebih bisa menghargai satu sama lain, tidak peduli bagaimana latar belakang kita. Dengan diskusi ini kami juga jadi lebih tebuka satu sama lain karena tidak terasa seperti diskusi melainkan seperti tempat berbagi.
Kegiatan photovoice discussion tersebut berjalan dengan sangat baik. Setiap mahasiswa mendapat giliran untuk bercerita dan melakukannya dengan cukup baik. Setiap satu orang yang sedang bercerita yang lain mendengarkan dengan baik, bahkan ikut terbawa perasaan apabila apa yang sedang diceritakan sedih ataupun senang. Saya tidak merasa ada kejadian buruk ketika itu.
Jika dibagi ke beberapa bagian, kegiatan diskusi kelompok kami sudah berjalan dengan baik. Saya bercerita dengan baik meskipun sambil sesenggukan, dan mendengarkan cerita orang lain dengan cukup baik. Begitu pula dengan yang lain. Sedikit kekurangan kelompok saya yaitu tidak ada yang bertanya ketika selesai yang lain bercerita. Menurut saya pribadi, saya bukan takut bertanya, melainkan takut apa yang saya tanyakan itu terlalu sensitif atau agak menyinggung perasaan. Mungkin yang lain pun berpikir demikian.
Dilihat dari sudut pandang orang lain ketika saya menyampaikan kisah saya mungkin sudah cukup jelas. Mereka bisa menangkap apa yang saya katakan, begitupun sebaliknya. Ketika Pak Ryan menghampiri kami pun beliau berkomentar bahwa kelompok kami sudah cukup bagus dalam kegiatan ini.
Apabila nanti ada kegiatan photovoice discussion lagi ataupun kegiatan yang seperti itu, saya akan lebih memperbaiki diri. Meskipun menurut yang lain mereka bisa mengerti maksud saya tetapi ketika berbicara saya tidak boleh terlalu terbawa perasaan sampai sesenggukan, sehingga semua yang mendengarkan bisa menangkap apa yang saya maksud dengan lebih baik.
#reflectiveessay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar